Teringat akan sejumlah kejadian itu, Jun-pyo mendadak tertawa sehingga mengundang perhatian Woo-bin dan Yi-jung. Mendengar dua rekannya belum pernah merasakan apa yang dialaminya, dengan sok tahu pria itu menyebut kalau Woo-bin dan Yi-jung belum tahu apa-apa tentang hidup.
Berusaha untuk tampil tenang, Jun-pyo berusaha menyembunyikan kegembiraannya saat ditelepon Jan-di. Sempat jual mahal (dengan cara yang unik sehingga Yoo-jung dan Woo-bin cuma bisa tersenyum lebar), pemuda itu pura-pura ajakan kencan Jan-di.Namun keesokan harinya, Jun-pyo muncul dan melihat Jan-di ditemani Ga-eul. Rupanya, Ga-eul mengajak kekasihnya Su-pyo. Selain datang terlambat, Su-pyo yang tidak tahu siapa Jun-pyo mencandai pria itu. Dibelakang mereka, Jan-di dan Ga-eul cuma bisa menahan napas.Diluar dugaan, Jun-pyo (sambil mengertakkan gigi) mampu menahan emosi meski terus dicela oleh Su-pyo. Saat terpisah dari Ga-eul dan Jan-di, sebuah kejadian membuat pria itu hilang kesabaran dan memukuli Su-pyo hingga babak-belur.Keruan saja aksi tersebut membuat Jan-di kaget, apalagi Jun-pyo tidak mau minta maaf dan pergi begitu saja. Sempat dinasehati Ji-hoo, Jan-di akhirnya tahu apa penyebab perbuatan Jun-pyo : rupanya, Su-pyo adalah seorang playboy yang menduakan Ga-eul.
Setelah menghajar Su-pyo dengan tendangan memutarnya, Jan-di yang merasa bersalah mendatangi tempat dimana F4 berkumpul. Tidak sadar akan kehadiran gadis itu, Jun-pyo tetap ngotot kalau dirinya tidak bersalah dihadapan Ji-hoo dan Woo-bin.Kaget saat diberitahu Jan-di ada dibelakangnya, Jun-pyo akhirnya menerima permintaan maaf gadis itu (yang menyodorkan sebuah apel). Di tempat lain, Yi-jung yang tidak sengaja bertemu Ga-eul (yang sedang patah hati) berusaha menghiburnya.
Setelah sempat memberikan nasehat, Yi-jung mengajak Ga-eul ke sebuah klub malam dan disana keduanya bertemu dengan Su-pyo yang sedang bersama kekasih barunya.Dengan caranya yang elegan, Yi-jung berhasil memikat gadis itu, kemudian memainkan saksofon sambil menyebut karyanya dipersembahkan untuk Ga-eul. Dari kejauhan, diam-diam jantung Ga-eul berdetak lebih kencang saat melihat senyum Yi-jung yang begitu mempesona.Setelah berbaikan, Jun-pyo mengajak Jan-di ke sebuah taman bermain yang sudah dihiasi lampu warna-warni. Terkesan dengan apa yang ada dihadapannya, Jan-di menyebut bahwa semua seperti suasana Natal.Ucapan itu langsung ditimpali Jun-pyo, yang mengaku sejak kecil tidak punya kenangan manis saat Natal tiba. Ia menyebut bahwa kebahagiaan yang dirasakannya adalah saat bersama keluarga Geum. Pelan-pelan, Jun-pyo mendekatkan wajahnya ke Jandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar