Ketika Jan-di tengah melamun bersama Ga-eul sambil menyaksikan Yi-jung dan Woo-bin makan siang, keduanya menyampaikan kabar gembira : Jun-pyo telah keluar dari rumah sakit. Dengan terburu-buru, Jan-di langsung bergegas pergi. Yi-jung yang memutuskan menyusul belakangan meminta waktu untuk bicara dengan Ga-eul.
Sudah paham betul dengan kebiasaan Ga-eul, Yi-jung menyampaikan kabar buruk lebih dulu : dirinya bakal pergi ke luar negeri selama empat tahun. Sempat berusaha optimis dan mendukung rencana Yi-jung untuk menjadi seniman yang lebih baik, Ga-eul langsung tersipu-sipu begitu pemuda itu menyebut bahwa saat kembali ke Korea, orang pertama yang bakal dicarinya adalah Ga-eul.
Begitu sampai di kamar, ekspresi Jan-di berubah melihat Yumi ada disana. Setelah beberapa kali mendapat perkataan kasar dari Jun-pyo, Jan-di tidak tahan lagi dan memutuskan untuk pergi. Mampu menebak kalau Jan-di adalah bagian dari ingatan Jun-pyo yang hilang, Yumi menyusul dan meminta gadis itu untuk tidak muncul sementara waktu dengan alasan kuatir kondisi Jun-pyo memburuk.
Berjanji bakal membantu Jun-pyo kembali mengingat Jan-di secara perlahan-lahan, Yumi kembali ke kamar pria itu. Diam-diam Jan-di mengikuti Yumi, dan sangat terkejut saat tahu kalau gadis itu telah mengakui kalau kotak makanan yang ditinggalkan untuk Jun-pyo sebagai buatannya.
Terpukul melihat apa yang terjadi, Jan-di bertabrakan dengan Ji-hoo yang baru datang. Dengan suara prihatin, Ji-hoo meminta gadis itu supaya tidak menyerah begitu saja. Namun, Jan-di yang sudah tidak berdaya lagi menyebut bahwa Jun-pyo yang sekarang sudah tidak lagi dikenalnya dan hubungannya dengan pemuda itu sudah berakhir.
Keesokan harinya, Jun-pyo mencicipi makanan dalam kotak buatan Yumi. Mulai curiga kalau Yumi berbohong, Jun-pyo langsung teringat akan ekspresi terakhir Jan-di. Namun begitu Yumi protes sambil menangis, Jun-pyo yang merasa bersalah memutuskan untuk memberi kejutan romantis pada gadis itu : sebuah pesta kolam.
Ikut hadir di pesta tersebut, Jan-di memutuskan untuk menyingkir. Siapa sangka, Yumi malah mendatanginya untuk memberitahu bahwa Jun-pyo sudah tidak lagi ingat akan Jan-di, dan dirinya sudah jatuh hati pada pria itu. Di hadapan hadirin, Yumi mengumumkan bakal studi ke luar negeri bersama Jun-pyo selama sebulan penuh. Kabar tersebut tidak hanya mengejutkan Jan-di, tapi juga F3 yang langsung menatap marah ke arah Yumi.
Begitu berpapasan dengan Jun-pyo, Jan-di langsung mengembalikan kalung yang pernah diberikan sang pewaris Shinhwa. Begitu ditolak, Jan-di dengan kesal melempar kalung tersebut ke dalam kolam. Sambil berdiri di tepi kolam, Jan-di melancarkan usaha terakhirnya untuk mengembalikan ingatan Jun-pyo. Ketika pemuda itu tidak juga merespon, Jan-di nekat menjatuhkan dirinya ke dalam kolam setelah sebelumnya mengatakan beberapa hal yang merupakan karakter Jun-pyo.
Sempat terdiam sejenak, ingatan Jun-pyo mendadak kembali bagaikan air bah. Dengan panik sambil meneriakkan nama Jan-di, Jun-pyo langsung menyelam untuk menyelamatkan gadis yang sangat dicintainya itu. Setelah memberi pernapasan buatan, Jun-pyo langsung memeluk Jan-di dengan erat sambil meminta maaf.
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, waktu kelulusan Jan-di hanya tinggal menghitung hari. Saat tengah berdua, tiba-tiba Jun-pyo mendekati Jan-di untuk mengajak kencan. Dasar apes, kejadian dulu kembali terulang : sebuah motor lewat sehingga suara Jun-pyo tentang dimana keduanya harus bertemu tidak terdengar.
Tidak berniat menghadiri pesta kelulusan, Jan-di hadir di lokasi dengan pakaian seragam setelah dijemput 'paksa' oleh limusin. Saat berdansa secara bergantian dengan F3, dalam hatinya Jan-di mulai membatin soal karakter masing-masing yang begitu unik dan meski kadang terlihat sombong namun ternyata menyimpan kehangatan dan cinta.
Satu-satunya yang absen adalah Jun-pyo, dan Jan-di baru sadar apa yang terjadi : pemuda itu telah menunggunya di sebuah tempat. Teringat akan kejadian serupa, Jan-di langsung menyusul ke tempat dimana pertama kali keduanya berkencan. Tebakannya sangat tepat, Jun-pyo telah menunggu disana. Namun berbeda dengan sebelumnya, kali ini ia tidak marah dengan keterlambatan Jan-di.
Dibimbing naik ke atas kereta gantung, wajah Jun-pyo mendadak berubah serius saat meminta supaya Jan-di mau menikah secepatnya mengingat dirinya harus terbang ke Amerika dan tinggal disana selama empat tahun. Namun, Jan-di yang sudah menyimpan cita-cita sendiri supaya dirinya tidak selalu bergantung pada Jun-pyo menolak dengan halus sambil menyebut bahwa bila dalam waktu empat tahun pemuda itu kembali ke Korea, Jan-di akan mempertimbangkan tawaran itu dengan serius.
Sempat terdiam beberapa saat, Jun-pyo sambil bercanda menyebut bahwa Jan-di bakal menyesal bila kehilangan dirinya. Begitu hal serupa dikatakan Jan-di, Jun-pyo dengan berani langsung mengiyakan. Ucapan itu membuat Jan-di terharu, ia langsung menarik Jun-pyo dan menciumnya.
Empat tahun berlalu, Jun-pyo telah berubah menjadi seorang eksekutif muda. Saat diwawancara, pewaris Shinhwa itu mengaku berkat janjinya pada seseorang-lah ia bisa sukses menghadapi semua rintangan. Nyonya Kang, yang menyaksikan wawancara sang putra, tersenyum bangga. Posisi sebagai pimpinan Shinhwa dipegang oleh Jun-hee.
Di tempat lain, Ga-eul yang telah menjadi guru TK dikejutkan oleh kedatangan Yi-jung. Kehadiran pria itu membuat seorang anak perempuan bertanya tentang darimana pria itu datang, yang langsung buru-buru dipotong Ga-eul yang tersipu malu.
Bagaimana dengan Jan-di? Sesuai dengan cita-citanya, gadis itu akhirnya meneruskan kuliah di jurusan kedokteran...bersama Ji-hoo. Saat tengah berbincang-bincang, tiba-tiba muncul helikopter dan sebuah suara yang sudah tidak asing lagi meminta Jan-di untuk segera menemui si pemilik helikopter di pinggir pantai.
Langsung menyusul, Jan-di sedikit terkejut melihat Jun-pyo telah menunggu. Sempat mencela dandanan Jan-di, Jun-pyo langsung menarik gadis itu dan memeluknya. Langsung mengingatkan soal janji yang pernah diucapkan, Jun-pyo langsung berlutut sambil menyodorkan kotak berisi cincin yang indah.
Dengan wajah serius, Jun-pyo melamar Jan-di. Belum sempat dijawab, suasana romantis tersebut pecah oleh tiga suara yang menyatakan keberatan : Ji-hoo, Yi-jung, dan Woo-bin. Rupanya selain mendapat jawaban YA dari Jan-di, Jun-pyo juga harus meminta restu ketiga rekannya.
i like it
BalasHapus