Di tempat lain, Jan-di tengah sibuk menggantikan jadwal orangtuanya di bidang kebersihan. Saat asyik membersihkan lantai, tiba-tiba Ji-hoo muncul dan tanpa banyak bicara langsung membantu. Setelah semuanya selesai, Ji-hoo menunggu Jan-di di luar kamar kecil. Saat mengintip kedalam, ia melihat gadis itu sudah tidak sadarkan diri.
Dengan panik, Ji-hoo langsung membawa Jan-di pulang dan memanggil dokter. Setelah dipastikan kalau gadis itu hanya kelelahan, Ji-hoo secara tidak sengaja melihat ujung jari Jan-di berdarah dan menciumnya dengan lembut. Adegan itu terlihat oleh Jun-pyo, yang langsung kembali ke mobilnya sambil mengingat ucapan terakhir Ji-hoo di bandara yang menyebut tidak akan mengalah lagi soal Jan-di.
Keesokan harinya saat berpapasan di sekolah, Jan-di mengacuhkan Jun-pyo saat keduanya berpapasan. Belum hilang sakit hatinya, Jan-di mendapat pukulan baru ketika Jae-kyung tiba-tiba mengajak bicara empat mata, dan memberitahu kalau dirinya telah diajak Jun-pyo untuk resmi berkencan. Dengan suara lemah, Jan-di menyampaikan ucapan selamat.
Muncul bersama untuk pertama kalinya di peluncuran produk perusahaan Shinhwa, Jun-pyo disambut tatapan dingin rekan-rekan F3nya sementara sang ibu terlihat begitu gembira. Saat pergi keluar, Jae-kyung terlihat begitu bahagia sementara Jun-pyo berulang kali terlihat melamun.
Di sekolah, Jae-kyung terus menempel ketat Jun-pyo hingga pria itu merasa risih. Supaya mau menurut, Jae-kyung meminta supaya Jun-pyo menciumnya. Dengan berat hati, sekaligus demi menguji perasaannya, Jun-pyo mencium Jae-kyung tanpa sadar bahwa dari kejauhan adegan tersebut terlihat oleh Jan-di.
Sadar kalau hati Jan-di tengah terluka, Ji-hoo terus mengikuti gadis itu tanpa bicara sepatah kata pun. Setelah beberapa waktu berlalu, Jan-di mulai tenang dan langsung mengiyakan saat diajak makan malam. Dasar apes, keduanya malah bertemu Jun-pyo dan Jae-kyung, yang malah mendatangi Jan-di dan Ji-hoo dengan sumrigah.
Suasana berlangsung canggung...sampai Jae-kyung melihat tatapan Jan-di ke arah pengumuman yang menyebut bahwa siapapun yang mampu menghabiskan ramen porsi besar dalam 20 menit bisa mendapatkan 50 kupon gratis.
Dengan imbalan permintaan dituruti, Jae-kyung dengan cepat menghabiskan ramen porsi besar dan dengan senyum penuh kemenangan menyerahkan kupon makan gratis pada Jan-di. Permintaan Jae-kyung cuma satu : liburan bersama Jun-pyo, Ji-hoo, dan Jan-di.
Sementara itu di tempat lain, Yi-jung tengah asyik minum-minum hingga mabuk demi melupakan pertemuan dengan sang ayah. Ingatannya langsung melayang ke masa lalu, saat dirinya yang masih kecil dihibur oleh Eun-jae. Dalam bayangannya, Eun-jae masih terus menemani.
Sempat terkejut saat melihat cincin pasangan yang baru saja dibeli Jae-kyung, Jan-di langsung teringat dengan kalung berinisial J/J dengan motif bintang-bulan pemberian Jun-pyo. Tanpa sengaja, kalung tersebut jatuh ke dalam kolam. Saat tengah berusaha mengambil, tiba-tiba bahu Jan-di mulai terasa sakit.
Pelan tapi pasti, tubuh Jan-di tenggelam. Siapa sangka, gadis itu malah diselamatkan Jun-pyo. Saat tengah membopong tubuh Jan-di, Jun-pyo berpapasan dengan Ji-hoo dan Jae-kyung. Dengan sedikit ogah-ogahan, Jun-pyo memberikan Jan-di ke Ji-hoo. Setelah semuanya pergi, tanpa sengaja Jae-kyung melihat kalung J/J milik Jan-di yang terjatuh.
Kejadian dimana Jun-pyo menyerahkan Jan-di ke Ji-hoo membuat pemuda itu termenung, namun lamunannya buyar oleh kemunculan Jae-kyung yang mengenakan bikini. Mendadak, Jae-kyung memeluk Jun-pyo dari belakang. Lagi-lagi, adegan itu terlihat oleh Jan-di.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar